Senin, 25 Oktober 2021 pukul 07:00 WIB kuliah Filsafat Pendidikan Matematika dimulai. Pada perkuliahan kali ini kami diampu oleh Pak Syukrul. Pak Syukrul membahas mengenai pembelajaran matematika yang inovatif.
Pembelajaran Matematika yang Inovatif
Kurikulum digunakan untuk menjalankan pendidikan yang sesuai dengan undang-undang. Sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai.
Pendidikan tidak hanya transfer of knowledge tetapi juga harus transfer of value. Dalam pendidikan, khususnya di Indonesia, nilai-nilai yang diajarkan guru juga tak kalah penting dengan mata pelajaran yang diajarkan. Setiap pembelajaran harus mengandung suatu nilai yang sesuai dengan kurikulum. Bahkan ada istilah "adab di atas ilmu".
Pendidikan tidak hanya transfer of knowledge tetapi juga harus transfer of value. Dalam pendidikan, khususnya di Indonesia, nilai-nilai yang diajarkan guru juga tak kalah penting dengan mata pelajaran yang diajarkan. Setiap pembelajaran harus mengandung suatu nilai yang sesuai dengan kurikulum. Bahkan ada istilah "adab di atas ilmu".
Ada 2 macam kedudukan guru, yaitu:
- Kurikulum bersifat instrumental, peran guru sebagai pelaksana kurikulum.
- Kurikulum bersifat individual, peran guru sebagai pengembang kurikulum.
Kurikulum individualistik bersifat inovatif, perbedaan pembelajaran yang inovatif dengan yang tradisional dijabarkan oleh tabel berikut.
Pembelajaran yang Traisional | Pembelajaran yang Inovatif |
---|---|
Lebih mengutamakan hafalan | Mengutamakan pemecahan masalah |
Pendidikan untuk anak-anak yang pandai | pendidikan untuk semua anak (semua anak memiliki kecerdasan yang sama) |
Menilai siswa berdasarkan pekerjaan | Menggunakan berbagai macam cara, tidak digunakan secara khusus tapi ada luruh ego secara langsung |
Siswa pasif | Student center |
Cenderung mendengarkan | Diintegrasikan dengan kehidupan sehari-hari |
Mendorong persaingan siswa | Mendorong kerjasama (cooperatif) |
Metodenya monoton (sulit dikembangkan) | Selalu ada perkembangan |