Sunday 24 October 2021

Beberapa Pembelajaran Matematika yang Inovatif

Matematika merupakan mata pelajaran yang dibenci oleh banyak siswa. Entah karena apa Mereka bisa membenci Matematika, bahkan ada yang dari SD-pun sudah membenci Matematika. Entah termakan omongan orang yang lebih tua atau memang sudah tertanam pada masyarakat kita bahwa Matematika itu menakutkan. Oleh karena itu dalam pembelajaran Matematika diperlukan inovasi yang sesuai dengan perkembangan zaman dan menarik minat siswa dalam mempelajari Matematika, dan yang paling penting adalah pembelajaran yang mampu mengajak siswa untuk ikut berpikir dan membuat karakter siswa menjadi lebih baik.

Pembelajaran Matematika yang Inovatif

  1. Double-loop Learning
    Pada pembelajaran ini lebih menekankan pada pelestarian eksistensi manusia dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang. Mengembangkan semua daya (afektif, kognitif, dan psikomotorik) secara seimbang. Pembelajaran ini berpusat pada peserta didik melalui tiga tahap yaitu pendahuluan (kondisioning, apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan dan proses pembelajaran), kegiatan inti (mengintegrasikan pendekatan ilmiah, strategi, metode, dan media pembelajaran), penutup (refleksi, simpulan, postes, dan tindak lanjut).
    Dalam pembelajaran ini pengelolaan bahan ajar memperhatikan urgensi, kompleksitas, dan kedalaman materi dengan tujuan mewujudkan hasil belajar yang optimal. Pengelolaan bahan ajar yang bervariasi akan lebih mengembangkan kemampuan berpikir reflektif siswa.
    Menggunakan pengelolaan interaksi multi-arah pada pembelajaran ini bertujuan untuk menjadikan proses pembelajaran matematika menjadi kondusif dan menyenangkan serta tujuan pembelajaran tercapai.

  2. Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika
    Hal-hal yang konkret dan berhubungan dengan pengalaman siswa sehari-hari dapat memudahkan siswa dalam memahami suatu materi. Menggunakan pembelajaran Matematika berbasis Etnomatematika ini hal tersebut dapat terwujud karena pada pembelajaran ini kita menggunakan objek-objek yang konkret, khususnya objek-objek kebudayaan setempat. Etnomatematika memudahkan siswa dalam mem-visualisasikan suatu konsep yang abstrak, sehingga siswa akan lebih mudah memahami dan menerapkan konsep tersebut.
    Budaya merupakan unsur penting pembentuk identitas atau karakter suatu bangsa. Dengan menggunakan objek budaya dalam pembelajaran, hal ini akan merangsang siswa juga untuk turut mencintai dan menyadari karakter kebudayaannya sendiri. Hal ini akan meminimalisir suatu bangsa yang kehilangan identitas atau karakter budayanya sendiri.

  3. Pembelajaran Matematika Berbasis Lingkungan
    Pembelajaran ini sebenarnya tidak jauh dari Etnomatematika yang menggunakan hal-hal konkret untuk dijadikan objek pembelajaran. Pada pembelajaran ini menggunakan lingkungan sebagai objek pembelajaran. Sama seperti Etnomatematika, karena menggunakan hal-hal yang konkret, maka dengan pembelajaran ini akan membantu siswa dalam memahami suatu konsep yang abstrak dengan lebih mudah. 
    Pembelajaran ini menuntut siswa untuk terjun langsung ke lingkungan dan mempelajari apa yang ada di sekitarnya yang sudah ditenttukan oleh Guru. Dengan demikian, pembelajaran ini akan me-refresh otak siswa yang sudah jenuh belajar di dalam ruang kelas meskipun membutuhkan waktu yang cukup banyak.



Referensi


Add Comments


EmoticonEmoticon